Investasi Cryptocurrency untuk pemula, bagian 1

adi cahya
6 min readApr 13, 2021

Perhatian !
Tulisan ini adalah materi edukasi mengenai cryptocurrency dan bukan merupakan saran keuangan dan investasi profesional. Segala resiko dan kerugian yang mungkin terjadi tidak menjadi tanggung jawab penulis. Penulis sangat menyarankan pembaca mempelajari lebih jauh sebelum mengambil keputusan keuangan terkait.

Apa itu Cryptocurrency?
Secara umum, cryptocurrecy adalah mata uang digital yang dijalankan diatas teknologi blockchain dengan network terdesentralisasi (dijalankan di komputer yang tersebar) atau yang sejenis dan diamankan oleh sistem keamanan kriptografi.

Cryptocurrency berbeda dengan dompet digital seperti Gopay, Ovo dsb, terutama dompet-dompet digital tersebut berjalan di atas network tertutup, tercentralisasi (terpusat) dan dimilik oleh perusahaan-perusahaan terkait.

Beberapa jenis Cryptocurrency ada yg dijalankan dan dikeluarkan oleh perusahaan (contohnya Ripple), beberapa yang lain dijalankan dan dirilis orang komunitas atau foundation.

Satu hal yang perlu diketahui, setiap jenis Cryptocurrency memiliki fungsi penggunaan yang berbeda-beda (use case), kadang bahkan cukup spesifik, selain bisa sebagai alat pembayaran biasa. Dalam berinvestasi di Cryptocurrency, ada baiknya kita juga memahami penggunaan masing-masing Cryptocurrency yang akan masuk ke dalam portfolio kita untuk memastikan supply-demand nya di kemudian hari.

Apa keuntungan berinvestasi di Cryptocurrency?
Cryptocurrency, jika kita melihat data historis pasar, secara umum memberikan keuntungan yang cukup besar. Walaupun volatilitas sangat ekstrim (nilainya dapat naik turun drastis dalam waktu singkat), jika kita menyimpannya dalam jangka waktu cukup panjang, investasi ini akan memberikan pertumbuhan nilai yang jauh lebih besar dari investasi konversional.

Bitcoin contohnya. Dalam setahun terakhir (April 2020 s/d April 2021), nilainya telah naik sekitar 10x lipat, dari USD 6600 ke USD 60.357.

Apa sisi negatifnya ?
Sisi negatif secara umum adalah karena volatilitas yang sangat ekstrim dan resiko keamanannya. Contoh volatilitas ini bisa kita kembali ambil contoh Bitcoin, nilainya pernah turun drastis dari sekitar USD 16.000 di Desember 2017 ke USD 3500 di Desember 2018.

Jika tertarik, ada bisa melihat data historis nilai dari masing-masing Cryptocurrency di coinmarketcap.com

Resiko yang kedua, perlu pemaham yang cukup baik untuk bisa menyimpan dengan aman asset digital ini. Investor perlu memahami bagaimana menyimpan asset digital ini dengan baik sehingga aman dari serangan siber, penipuan, scam dll.

Yang terakhir adalah, banyaknya scam di industri ini. Namun jika kita hanya berinvestasi di jenis Cryptocurrency yang masuk 10 besar market cap dan tidak tergoda penawaran-penawaran lain, investasi ini cukup aman bagi kebanyakan orang.

Apa saja jenis Cryptocurrency?
Ada banyak sekali jenis Cryptocurrency saat ini, tergantung dari network yang menjalankannya dan jenis fungsinya. Beberapa jenis yang terkenal adalah
1. Bitcoin (BTC)
2. Litecoin (LTC)
3. Ethereum (ETH)
4. Theter (USDT)
5. Stellar Lumens (XLM)

Bitcoin (BTC)
Yang pertama dan paling terkenal. Awalnya didesain sebagai alat pembayaran, namun saat ini lebih berfungsi sebagai “store of value”, mirip seperti emas. Jumlahnya sampai akhir jaman dipatok hingga 21 juta sehingga supply-nya akan semakin terbatas.
Walaupun memiliki volatilitas yang tinggi, secara umum performa bitcoin lebih baik ketimbang emas dalam mempertahankan nilainya.

Litecoin (LTC)
Mirip dengan Bitcoin dari segi fungsi, sebagai alat pembayaran, hanya saja didesain dengan teknologi blockchain yang lebih modern dibandingkan dengan Bitcoin. Jika Bitcoin sering dianggap digital gold, Litecoin seringkali dianggap sebagai digital silver atau perak digital.

Ethereum (ETH)
Ethereum pada dasarnya adalah jaringan komputer tersebar (desentralisasi) dimana kita bisa menjalankan beragam aplikasi diatasnya. Cryptocurrency yang berjalan di network ini dinamakan Ether.

Ether selain sebagai mata uang digital, Ether juga digunakan untuk “membayar” ongkos kirim antar dompet di jaringan Ethereum atau untuk “membayar” biaya komputasi aplikasi yang berjalan di jaringan Ethereum.
Hal ini menjamin demand untuk mata uang ini selalu ada. Ethereum sendiri merupakan Cryptocurrency no 2 setelah Bitcoin dari sisi market cap.

Di atas jaringan Ethereum juga bisa diterbitkan mata uang lain yang disebut Token. Beberapa jenis Token ini diantaranya adalah Ox, DAO dan Theter yang akan dijelaskan secara singkat setelah ini.

Theter (USDT)
Theter adalah salah satu Token yang berjalan diatas Ethereum. Berbeda dengan Cryptocurrency lain yang nilai perdagangannya naik turun, nilai Thether (USDT) selalu dipatok relatif 1:1 dengan Dolar Amerika (USD). Karenanya Theter dikenal dengan istilah stable coin.
Dalam perdagangan Cryptocurrency, Thether sering digunakan sebagai mata uang dasar.

Stellar Lumens (XLM)
Stellar lumens, atau Stellar adalah network blockchain yang didesain sebagai jaringan seatllement pembayaran dan pengiriman antar institusi keuangan, kira-kira mirip dengan sistem swift yang ada di dunia perbangkan. Mata uang digitalnya dikenal dengan ticker XLM digunakan untuk mengkonversi mata uang konvensional masuk ke dalam jaringan blockchain Stellar Lumens sehingga bisa dikirimkan dengan cepat dan murah, baru kemudian dikonversi kembali ketika sampai di tujuannya. Hal ini juga akan memastikan demand (permintaan) dari Cryptocurrency Stellar Lumens (XLM) selalu ada.

Bagaimana cara berinvestasi Cryptocurrency ?
Cara paling mudah untuk berinvestasi di Cryptocurrency adalah dengan membelinya secara berkala dan menyimpannya. Walaupun naik turun harga di pasar Cryptocurrency cenderung extrim (dapat naik turun dengan drastis), dalam jangka panjang nilainya akan terus naik (setidaknya untuk beberapa jenis yang mainstream), jadi strategi terbaik adalah membelinya secara berkala dan rutin, berapapun harga di pasar pada saat itu.

Untuk membeli Cryptocurrency, kita dapat membelinya di aplikasi wallet maupun di bursa Cryptocurrency (Crypto exchange)

Dan untuk membeli Cryptocurrency, kita tidak memerlukan modal jutaan atau ratusan juta. Kita bisa membelinya dengan sejumlah dana yang kita miliki dan tersedia.

Contoh, harga Bitcoin pada saat artikel ini ditulis (13 April 2021) adalah Rp 939.987.00 per 1 Bitcoin. Namun kita tidak memerlukan uang sejumlah itu untuk membeli Bitcoin. Jika pada saat tulisan ini kita memiliki dana sejumlah Rp 1.000.000, kita dapat membeli sejumlah 0,0010661 BTC. Jadi berapapun jumlah dana yang kita miliki, kita bisa langsung berinvestasi di Cryptocurrency.

Tempat membeli Cryptocurrency
Dalam artikel ini, penulis memberikan 2 alternatif dimana kita bisa membeli Cryptocurrency. Keduanya memiliki track record yang baik, fitur yang lengkap, cukup mudah digunakan, dan setidaknya sudah beroperasi selama 4 tahun. Dan yang juga penting, kedua-nya beroperasi secara legal di Indonesia, sehingga lebih dari bagi investor dari segi hukum dan regulasi.

Luno
Luno adalah dompet Cryptocurrency dimana didalamnya kita dapat melakukan jual beli dan menyimpan Cryptocurrency. Saat ini Luno mendukung beberapa jenis Cryptocurrency, diantaranya adalah Bitcoin (BTC), Litecoin (LTC), Ethereum (ETH), Bitcoin Cash (BCH), Ripple (XRP).

Luno juga memberikan kemudahan dalam setor Rupiah ke dalamnya, atau mengirim kembali Rupiah ke akun bank kita, manakala kita menjual salah satu Cryptocurrency dalam portfolio kita

Tersedia versi web dan aplikasi mobile. Anda dapat melakukan register via link ini luno.com dan gunakan kode ini jika berkenan R87KS

Indodax
Indodax adalah bursa Cryptocurrency (Crypto exchange) lokal yang beroperasi di Indonesia. Berbeda dengan Luno, Indodax adalah bursa yang sangat aktif, berjalan selama 24 jam nonstop dan mendukung perdanganan jenis Cryptocurrency yang sangat banyak. Kita dapat melakukan jual beli Cryptocurrency baik terhadap Rupiah (IDR) maupun Tether (USDT), sangat liquid dan sangat cepat.

Sama seperti Luno, Indodax juga menawarkan kemudahan transfer Rupiah ke dalam wallet Indodax, maupun keluar (withdrawal)

Tersedia versi web dan aplikasi mobile. Anda dapat melakukan register via link ini indodax.com

Demikian secara singkat bagaimana kita bisa memulai berinvestasi di Cryptocurrency. Mudah-mudah berguna dan jangan lupa untuk selalu berhati-hati :)

--

--

adi cahya

engineer+industrial designer+read too much+think too much